Setelah gagal mendapat sewa motor kemarin sore, maka itinerary kami di hari ke 2 di Selcuk ini pun berubah total, kami memilih untuk berkeliling Selcuk dengan berjalan kaki. Setelah sarapan dihotel, kami pun mulai berjalan menuju Efes Museum yg dapat kami kunjungi secara gratis dengan Turkey Museum Pass, walaupun sebenarnya kami bukan penikmat museum, namun karena perubahan jadwal secara mendadak dan museum ini dapat kita masuki secara gratis jadilah kita masuk
Setelah berkeliling dan berfoto di Efes Museum, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Ayasoluk Castle, berbekal map gratis dari Information Centre kamipun dengan PD nya berjalan kaki sambil melihat2 polisi sedang menutup akses jalan raya, ya para polisi sedang menutup jalan raya sebagai persiapan untuk lomba marathon. Setelah melewati aquaduct kamipun terus berjalan mengikuti langkah kaki kami(bukan peta), setelah berjalan cukup jauh kamipun bertanya kepada kakek tua yg kami temui dijalan, apakah benar ini jalan menuju Ayasoluk Castle, entah karena benar atau dia tidak mengerti pertanyaan kami, dia pun hanya mengangguk saja, namun kami menganggap bahwa si kakek tadi menjawab benar :D
Area sekitar Aquaduct menuju Ayasoluk sebagian ditutup pagar karena renovasi, sudah tau tertutup pagar namun saya dan si partner masih nekat meloncat dan masuk kedalam, karena Ayasoluk Castle terlihat sangat jelas didepan kami disertai dengan bunga2 cantik berwarna warni yg tumbuh disekitarnya menambah daya tarik Castle ini.
Saat asik berfoto tiba tiba saya mendengar suara "priiiitttttt" terlihat seorang petugas diatas Castle berteriak "Go Back!!!" , saya pun mulai berjalan keluar sambil mencolek si partner yg ternyata masi belum sadar dan sibuk foto2.
Sambil tertawa kamipun mulai turun dan berjalan pulang, sebenarnya kami tidak berminat untuk masuk secara ilegal namun jalan yg kami tempuh membawa kami masuk melalui rute yg salah, dalam perjalanan pulang akhirnya kami menemukan jalan yg benar menuju Ayasoluk Castle. Setelah tap kartu Turkey Museum Pass dimesin, kami pun mulai masuk dan menyusuri Ayasoluk Castle dari jalan yg benar:D
Area Ayasoluk Castle sangat luas, namun bagian dalamnya hanyalah reruntuhan dan tiang penyangga bangunan, yg masih terlihat kokoh hanyalah gerbangnya saja. Saya dan partner setuju kalau pemandangan nya jauh lebih cantik di jalur ilegal kami tadi :D
Tidak banyak turis yg berkunjung kesini, hanya terlihat beberapa turis Asia yg nampaknya kurang menyukai tempat ini, saya sempat medengar turis tersebut berkata kepada partner nya "oh cuma begini aja" padahal menurut kami Castle ini sangat cantik.
Dari Ayasoluk Castle kami melanjutkan perjalanan menuju Isabei Camii, kami hanya mampir sebentar untuk berkunjung, kemudian berjalan lagi menuju Arthemist. Saya sudah melihat tiang kuil Arthemist namun tidak melihat akses jalan masuk kedalamnya, sehingga saya pun bertanya kepada penduduk lokal yg saya temui dijalan, namun ternyata dia tidak dapat berbahasa inggris, dia menjawab dengan bahasa turki serta gerak tangan, sambil kemudian memberikan 1 kantong donat sambil menunjuk kepada saya dan si partner. Sayapun kebingungan, karena kami tidak bermaksud membeli donat, namun ternyata dia memberikan secara gratis. Kami mendapatkan 4 potong donat turki yg ternyata masi hangat dan enak bgt secara gratis, yang kami nikmati sambil berjalan menuju pintu masuk Arthemist. Karena tidak mengerti bahasa turki, saya dan partner berpikir mungkin si Ibu berkata " ini donat buat dimakan dijalan menuju ke Arthemist ya :D"
Di Arthemist tidak banyak yg dapat kami lihat, karena seluruh bangunan sudah hancur hanya tersisa 1 tiang yang masi berdiri. Kami hanya mampir selama 10 menit saja kemudian kamipun melanjutkan perjalanan menuju otogar, karena kami hendak membeli tiket menuju Pamukkale untuk keesokan harinya, setelah membeli tiket, kami diberi informasi bahwa ternyata dolmus masi beroperasi namun tidak dari otogar, karena otogar ditutup sebagai akses untuk panitia lomba marathon. Kamipun berjalan kaki menuju tempat pemberhentian dolmus, tujuan kami adalah Kusadasi, dengan membayar 6 TL/ orang kamipun berangkat menuju kusadasi. Dolmus melewati jalan /gang kecil karena akses jalan raya ditutup.
Kami menghabiskan waktu selama 2 jam di Kusadasi untuk makan siang serta berjalan ditepi pantai. Kusadasi merupakan kota cantik di tepi laut Aegean yg lebih ramai dikunjungi turis saat musim panas. Setelah puas berjalan jalan kami kembali menaiki dolmus menuju Selcuk, dolmus tidak berhenti di otogar, kami diturunkan ditengah jalan dekat otogar. Lalu kamipun berjalan kaki lagi mencari dolmus menuju Sirince(3TL/orang).
Sirince ternyata sangat ramai, bukan hanya turis namun juga banyak warga lokal yg datang berbelanja. Sirince terkenal sebagai penghasil minyak zaitun, wine serta sabun dari minyak zaitun serta buah2an. Namun karena pada dasarnya saya dan si partner tidak berniat belanja dan beli oleh2 maka kamipun hanya berjalan jalan serta foto saja.
Setiap sudut desa ini terasa sangat cantik untuk berfoto, toko serta cafe yang berwarna warni serta penduduk lokal yg ramah menambah daya tarik desa ini.
Ternyata disini juga terdapat hotel kecil serta guest house, bagi yg ingin lebih menikmati desa ini bisa memilih untuk menginap di hotel/guest house yg ada.
Hari masi terang ketika kami memutuskan kembali ke Selcuk, sehingga kamipun menghabiskan waktu dengan mengunjungi makam yg terletak didekat hotel kami. Makam turki yg terletak didekat gunung ini ditanami berbagai jenis bunga berwarna warni sehingga jauh dari kesan seram, kamipun sempat melihat sunset yg cantik disini.
Kamipun menutup perjalanan hari ini dengan rasa syukur, meskipun rencana kami harus berubah total, kami mengunjungi tempat yg cantik yg tidak kami duga sebelumnya serta menemukan banyak penduduk lokal yg baik hati. Makna dari perjalanan ini bukan bagaimana kami berjalan sesuai dengan jadwal namun bagaimana kami menikmati kemana Tuhan menuntun langkah kaki
kami :)
Go back go back hahaha...
ReplyDelete