Thursday, July 14, 2016

Solo traveler, ketika si partner menghilang part I

Kami terbangun pukul 4 pagi, dalam keadaan kamar yang masih gelap,kami pun mulai bergerak dengan pelan untuk mandi, berganti pakaian serta membereskan koper dan tas kami, kami tidak ingin mengganggu 2 penghuni kamar lainnya yang masi tertidur pulas, meskipun tadi malam saya sudah meminta izin kepada mereka. Setelah semuanya beres,kami membawa keluar seluruh tas dan koper kami dan meletakkannya didepan pintu kamar, lalu berjalan keluar menunggu jemputan menuju bandara yang sudah kami pesan sebelumnya melalui Hasan. Kami check out tanpa berpamitan dengan Hasan, karena kami tidak ingin mengganggu nya yang masi tidur, kunci kamar saya gantungkan saja di pintu. Tepat saat jemputan kami datang, saya melihat sebuah balon udara mulai terbang naik ke langit Goreme, langit Goreme pagi itu cerah sekali, beberapa balon mulai terlihat menyusul naik, Sakitnya tuh disini !!!!




Karena mobil jemputan kami masi menjemput beberapa penumpang lainnya, saya dan si partner pun mencuri curi kesempatan untuk foto balon udara. Sedih rasanya melihat balon udara itu terbang disaat kami akan pulang, ada sedikit penyesalan didalam hati kenapa saya tidak tinggal 1 hari lagi di Goreme, dan membeli tiket ke Istanbul yang baru, sepanjang jalan menuju Airport di Kayseri kami melihat matahari terbit dan balon2 udara yang beterbangan di langit Goreme, turis asal Jepang yang semobil dengan kami pun ternyata gagal naik balon udara kemarin, ternyata banyak yang nasibnya sama dengan kami :(


Perjalanan menuju Kayseri cukup jauh, sebenarnya ada 2 bandara terdekat dari Goreme, Nevsehir berjarak 40 menit dari Goreme dengan jumlah penerbangan yang lebih sedikit dan tiket lebih mahal sedangkan Kayseri berjarak 60 menit dari Goreme dengan jumlah penerbangan lebih banyak dan harga lebih terjangkau, karena itulah kami memilih penerbangan dari Kayseri. Kami tiba di Kayseri pukul 6.30 hanya tersisa 1 jam sebelum jadwal penerbangan kami, namun antrian pemeriksaan bandara sangat panjang, dan terlihat beberapa penumpang mencoba memotong antrian kami dan petugas tidak mencegahnya. Setelah melewati pemeriksaan kamipun segera berlari menuju counter check in Onur Air yang ternyata antrian nya pun tidak kalah panjangnya, pukul 7 tepat saya sampai dicounter check in setelah menyerahkan paspor dan bukti booking, petugas itu mengembalikan paspor saya dan memberi kode dengan tangan menyuruh saya ke counter lain sambil berbicara dalam bahasa Turki, saya yang tidak mengerti terus bertanya tanpa mau mundur, sebab saya sudah antri dan 30 menit lagi seharusnya pesawat sudah take off, beruntung seorang penumpang dibelakang membantu menerjemahkan, dia mengatakan petugas tersebut menyuruh saya ke counter sales.

Sayapun segera berlari menuju counter sales didekat pintu masuk dan ternyata harus antri juga, saya meminta izin untuk maju terlebih dahulu namun ditolak, setelah berhasil berbicara dengan petugas dicounter sales dia mengatakan saya tidak bisa terbang, karena nama saya hanya 1 kata, WHAT ??? yang bener aja lo !!!
Nama saya memang cuma 1 kata 7 huruf AMEILIA dan saya sudah terbang lebih dari 20 negara tanpa masalah, ketika saya masuk ke Turki pun tidak ada masalah. Jam sudah menunjukkan pukul 7.15 dan petugas di counter sales masi sibuk menelepon, belum ada solusi untuk masalah saya, dan dengan kurang ajarnya seorang lelaki Turki memotong antrian dan langsung maju ke counter sales dan si petugas melayaninya. Si Partner pun mulai ikutan panik, dia kembali ke counter check in dan mengantri disana.
Sayapun tidak diterima dipotong antriannya saya segera menegur petugas tersebut, saya berdebat panjang sambil menunjukkan boarding pass saya ketika datang ke Turki, serta boarding pass penerbangan Istanbul -Izmir yang juga menggunakan Onur Air, semua tidak ada masalah, akhirnya petugas itupun menyerah dan mengatakan "ok i will pass you" , langsung saya berlari menuju ke counter check in lagi, petugas mengizinkan saya check in dan memberikan boarding pass. Tepat pukul 7.25 , 5 menit sebelum waktu take off saya memperoleh boarding pass, segera kami berlari menuju mesin pemeriksaan badan dan langsung menuju gate dan naik ke pesawat, setelah kami masuk pintu pesawatpun langsung ditutup.
FIUH akhirnya kami berhasil juga naik ke pesawat, sambil mengatur nafas kami memasang sabuk pengaman. Saya memilih untuk memejamkan mata sejenak, meredakan emosi di dada serta rasa sakit di kepala.
Entah kenapa banyak kesialan yang terjadi dalam kunjungan singkat kami di Goreme, sebelumnya perjalanan kami sangat mulus.


Rasa panik ternyata membuat kami lupa akan lapar, padahal kami belum sempat makan dan minum sama sekali sejak bangun pagi. Akhirnya pukul 9.30 kami tiba di Ataturk Airport di Istanbul, kami mampir ke supermarket untuk membeli roti dan minuman sebelum melanjutkan perjalanan menuju hotel kami di area Sultanahmet. Dengan Istanbulkart yang kami beli pada hari pertama, kami naik metro menuju Zeytinburnu, kemudian bertukar tram menuju Sultanahmet. Sesampainya di Sultanahmet kami pun bertanya kepada petugas polisi, namun polisi tersebut tidak tau lokasi hotel kami, padahal menurut agoda, hotel kami dekat dengan Blue Mosque, modem wi-fi kami mati kehabisan baterai, tadi malam memang tidak saya charge karena teringat sudah dicharge dimobil, namun ternyata baterainya habis :(

Seorang bapak yang mendengar bahwa kami mencari Harmoni Hotel, langsung menyapa dan menunjukkan arah jalan, ternyata arah yang ditunjukkan itu jauh, lebih dari 2 stop tram dan salah, dia menunjukkan jalan menuju Harmoni Hostel, bukan Harmoni Hotel. Saya sudah sempat ragu dengan petunjuk itu, namun ketika sampai disana saya bertanya dengan petugasnya untuk lebih memastikan, namun dengan kurang ajarnya petugas itu malah menyuruh saya untuk booking dan menginap di hostelnya saja. Setelah meminjam wi-fi hostel tersebut, akhirnya kamipun menemukan arah menuju hotel kami, yang terletak dibelakang Blue Mosque. Akhirnya setelah berjalan hampir 2 jam sambil menggeret koper kami sampai di Harmoni Hotel, kami memutuskan untuk istirahat dan mandi.


Karena lapar, kamipun segera bersiap siap untuk keluar makan dan berjalan2, kami makan siang di salah satu cafe di Arasta Bazaar yang terletak di samping Blue Mosque, makan siang saya kali ini tavuk sis( ayam panggang) disajikan dengan salad, nasi dsn kentang goreng masi ditambah juga roti, lengkap sudah karbohidratnya. Lalu perjalanan dimulai dengan mengunjungi Aya Sofya/Hagia Sophia Muzesi, karena memiliki Turkey Museum Pass kami tidak perlu mengantri, kamipun langsung masuk kedalam. Museum ini dulunya merupakan bangunan gereja, sebelum akhirnya digunakan sebagai masjid dan sekarang dijadikan museum. Bangunannya masi terlihat kokoh dan megah, namun sayang sekali sebagian area tertutup besi2 penyangga, ternyata sedang ada renovasi didalam museum ini. 


Ditemboknya detail lukisan Tuhan Yesus dan Bunda Maria masi terlihat sangat jelas dan terawat, tulisan Allah dalam bahasa arab menempel di dekatnya, untuk melihat lebih jelas sejarahnya kamipun naik kelantai atas, akses jalan dibuat searah, jadi hanya ada 1 akses menuju keatas dan 1 akses jalan untuk turun kebawah.
Selain ruangan utama, terdapat juga ruangan2 kecil lain yang digunakan sebagai ruangan menonton video, menjual souvenir, serta ruangan yang dulunya digunakan sebagai kolam baptisan.


Selesai mengunjungi Aya Sofya, kamipun menuju ke Blue Mosque, karena menggunakan rok pendek, saya dipinjamkan kain panjang untuk menutup kaki, saat masuk kami diharuskan melepaskan alas kaki, tersedia kantong plastik didepan pintu masuk untuk menyimpan alas kaki kami, didalam Masjid tersedia rak untuk meletakkan alas kaki. Ada 2 jalur masuk kedalam Masjid, 1 jalur digunakan bagi pengunjung,ndan 1 jalur lainnya untuk orang2 yang ingin beribadah. Didalam Masjid ini penuh dengan orang, namun suasana tenang tetap terjaga, saya dan si partner hanya duduk saja melihat2 sambil berfoto :D


Selesai berfoto kamipun berjalan keluar, saat akan keluar saya diminta oleh petugas untuk keluar melalui pintu keluar yang 1 nya lagi, karena saya harus mengembalikan kain panjang yang saya pinjam, sayapun segera menginformasikannya kepada si partner yang ternyata tidak didengarkan, si partner pun menghilang atau mungkin juga khilaf mengikuti lelaki Turki. Saya mengitari Blue Mosque sebanyak 2 putaran untuk mecari si partner, sayapun berusaha untuk whatsapp, namun mungkin si partner agak kesusahan mencari internet karena modem wi-fi berada di kantong saya.


Karena tidak berhasil menemukan si partner, saya pun berjalan menuju Istana Topkapi, sambil berharap bertemu si partner disana, karena tadi kami sudah berdiskusi untuk mengunjungi Topkapi setelah Blue Mosque. 


Istana Topkapi ini sangat megah dan luas, ada 2 bagian didalamnya, area Istana Sultan dan Harem. Dari bagian belakang /balkon istana saya bisa melihat Bosphorus. Dibagian taman ditanami banyak bunga mawar, namun sebagian sudah mulai gugur dan rontok. Hampir 2 jam saya mengitari Topkapi, namun si partner tidak terlihat juga. 



Saya mengakhiri kunjungan Di Topkapi dan berjalan menuju Grand Bazaar, setelah berjalan selama 30 menit sayapun tiba di Grand Bazaar dan ternyata toko2nya tutup, sayapun penasaran dan menyusuri lorong2 nya yang sudah mulai sepi, di salah 1 lorong terlihat para pedagang sedang membereskan barang dagangannya dan petugas sedang menyapu bersih sampah, padahal jam baru menunjukkan pukul 5 sore. Ternyata toko2 disini tidak buka sampai malam, sayapun berjalan pulang kearah Sultanahmet. 


Saat tiba di depan Blue Mosque, si partner akhirnya menghubungi saya, dia menunggu di dekat cafe tempat kami makan siang tadi, setelah bertemu kembali dengannya , kami berjalan menuju Eminonu untuk makan malam disana. Sebelum sampai di Eminonu kami mampir ke toko2 souvenir yang kami lewati untuk melihat2 serta membeli beberapa souvenir untuk teman. Makan malam saya malam ini Turkish pasta, terlihat seperti keju yang meleleh diatas ravioli, namun ternyata bukan keju melainkan yogurt turki  yang sangat asam, rasanya agak aneh dilidah saya :(


Selesai makan malam kamipun berjalan kaki lagi menuju Hotel, si partner pulang kehotel sedangkan saya melanjutkan nongkrong menikmati sebotol Efes bir dan suasana malam kota Istanbul dengan Fey :)


No comments:

Post a Comment