Entah karena kecapekan atau karena cuaca dingin yang bikin kami betah di ranjang, pagi itu kami bangun kesiangan, setelah mandi bergantian kamipun langsung packing koper dan turun untuk sarapan di hotel sebelum check out. Kami sarapan ala turki sambil menikmati pemandangan cantik Fethiye Marina :)
Setelah sarapan kamipun check out sambil menitipkan koper, karena kami sudah membeli tiket menuju ke Antalya untuk malam harinya.
Kami berniat menyewa sepeda motor untuk mengelilingi Fethiye, namun ternyata menyewa sepeda motor di Turki tidak semudah saat saya menyewa motor di Thailand, saya perlu menunjukkan SIM yang tidak saya bawa(sebenarnya si sudah expired :D)
Karena tidak berhasil menyewa motor, maka kamipun memutuskan untuk menyewa 2 sepeda seharga 10TL/sepeda. Setelah mendapatkan sepeda kamipun langsung gowes berkeliling Fethiye, tujuan kami Oludeniz, meskipun petugas dari penyewaan sepeda menyarankan untuk ke Pantai Calis.
Ternyata perjalanan menuju Oludoeniz itu jauuhhhh dan jalannya menanjak, hampir sejam kami gowes sepeda dan kamipun mulai lelah dan keringetan, si partner pun selalu ketinggalan dibelakang.
Saat melihat taman bermain umum, kamipun berhenti untuk beristirahat, sepeda pun kami parkir di tepi taman, setelah duduk beristirahat dan minum, kami pun iseng untuk bermain, kami tertawa bahagia namun beberapa warga disekitar taman yang melihat kami mungkin menertawai :D
Sambil bermain, saya pun sempat chat dengan teman lokal saya di Fethiye, dan dia menganggap saya gila karena nekat menuju Oludeniz dengan sepeda. Setelah cukup beristirahat dan bermain kamipun melanjutkan gowes sepeda namun bukan menuju Oludeniz, kami mengganti tujuan kami untuk menikmati kota Fethiye saja, kami berkeliling melewati rumah warga, kampung, serta lahan pertanian dan kebun bunga. Namun ternyata kami pergi terlalu jauh, tidak terasa hari sudah mulai siang dan kami pun sudah kehausan dan kelaparan namun tidak ada warung ataupun tempat makanan disekitar kami. Kamipun nekat mampir ke Camii (Masjid) terdekat, untuk meminta air minum, mungkin karena kasihan melihat muka memelas kami, petugasnya mengijinkan kami memetik murbei dihalaman masjid untuk dimakan, rejeki anak soleh :D
Kami jatuh cinta dengan Fethiye, keindahan alamnya, keramahan penduduknya membuat kami memutuskan untuk extend 1 hari dikota ini, kamipun menuju ke Fethiye Otogar, untuk mengubah tanggal tiket dan ternyata berhasil, petugas Metro di Otogar pun mengganti tanggal tiket kami, tapi kok nama saya ikutan diganti jadi AMEILIU :(
Berhasil mengganti tanggal tiket, kamipun memutuskan untuk gowes sepeda menuju Sehir Merkezi, untuk berbelanja dan makan siang. Ternyata barang di Fethiye lebih murah(menurut kami) dibanding di kota yang kami kunjungi sebelumnya, saya pun berbelanja pakaian dan sepatu untuk ganti , namun si partner kalap borong kaos kaki :D. Entah sudah berapa pasang kaos kaki yang dibelinya.
Karena sudah bosan dengan roti, kami memutuskan untuk makan siang di Pizza Tomato, saya memesan spaghetti bolognaise yang ternyata porsinya besar sekali dan rasanya enak, spaghetti disini ditaburi bubuk cabe serta rempah yang membuat rasanya jadi lebih cocok di lidah Indonesia saya yang tidak bisa jauh dari cabe.
Saat keluar dari Pizza Tomato saya terkejut karena teman turki saya datang menjemput, saat kami makan tadi dia sempat bertanya dimana kami berada, namun dia tidak mengatakan akan datang menjemput. Sepeda kami tinggal di parkiran didepan restoran, digembok tentunya. Bey mengantarkan kami berkeliling Fethiye dengan mobilnya, sambil dengan sabar menunggu kami berfoto. Pemberhentian pertama kami di tebing dengan view cantik kota Fethiye.
Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Lycian Rock Tombs/ Tomb of Amyntas , lokasi berada didekat rumah warga padat penduduk, dengan akses jalan yang sangat kecil, karenanya mobil harus diparkir dibawah dan kita pun naik mendaki keatas. Situs ini sepi dari pengunjung dan tidak terlalu besar, karena tidak banyak yang dapat dilihat kamipun hanya mampir sebentar untuk foto.
Penjalanan kami lanjutkan menuju Kayakoy/Ghost Town, Kayakoy ini dulunya merupakan kampung Yunani yang ditinggalkan oleh warganya, sekarang lebih dari 500 rumah disana serta gerejanya tidak berpenghuni, namun di lindungi oleh Pemerintah Turki. Karena sepi dan tidak berpenghuni, disebutlah sebagai kota hantu, namun tidak ada kesan seram sama sekali. Kami kurang beruntung karena saat tiba di Kayakoy hujan deras mengguyur kota Fethiye, akhirnya kami pun hanya berhasil melihat serta foto dari dalam mobil( saya dan partner kembali lagi kemari keesokan harinya)
Hujan deras masi mengguyur Fethiye saat kami melanjutkan perjalanan menanjak menuju Oludeniz, Bey menunjuk jalan yang berliku serta menanjak sambil mengatakan bahaya kalau menuju Oludeniz dengan mengendarai sepeda, saya dan partner pun bersyukur karena tadi kami tidak nekat kemari dengan sepeda, lebih bersyukur lagi saat hujan deras kami dapat berkeliling dengan mobil :D
Hujan masi deras saat kami tiba di Oludeniz, namun kami nekat untuk berhenti dan turun sebentar untuk foto, ternyata benar yang dikatakan orang,Oludeniz sangat cantik dengan air berwarna biru terang.
Karena Bey harus segera kembali ke kantor, maka kamipun mengakhiri perjalanan kami, Bey mengantarkan kami untuk mengambil sepeda sebelum kembali ke kantornya. Kamipun melanjutkan gowes sepeda ke kantor penyewaan, setelah mengembalikan sepeda kami berjalan kaki kembali ke hotel untuk check in kembali.
Malam harinya kami bertemu Anisah dan Tiara sesama traveler dari Indonesia, kami menginap di hotel yang sama. Setelah pulang dari kantor Bey masi menyempatkan untuk datang ke hotel, kami berdua(si partner saya tinggal di hotel) menikmati pemandangan malam kota Fethiye yang cantik di tepi Pantai Calis sambil menikmati sebotol bir turki.
Terima kasih Fethiye untuk memori indah serta keramahannya :)
Tessekur ederim Bey :)
No comments:
Post a Comment