Monday, March 28, 2016

Malem mingguan di OCT Bay Shenzhen

Dari dulu sy ga pernah tertarik untuk traveling ke China meskipun sudah diajak oleh orang tua & keluarga, sy horror dengan cerita tentang kejorokan toilet di China, beberapa kali bertemu turis China saat traveling membuat sy makin ga kepikiran untuk traveling kesana, bahkan sy pernah bertekad baru akan traveling ke China kalau sy berkeliling dunia & hanya tertinggal China saja yg blm sy datangi *lebay*

Sy cukup kagum dgn bbrp teman sy yg sudah berhasil traveling ke China meskipun tidak bisa berbahasa mandarin sama sekali, meskipun ketika pulang cerita nya pun akan diselipi dengan "kehorroran toilet china" :D

Bulan lalu untuk pertama kalinya sy menginjakkan kaki di China, yaitu di kota Shenzhen, karena berbatasan dengan Hongkong & dapat dikunjungi dengan VOA. Kesan pertama sy Shenzhen ga berbeda jauh dengan Singapore cuma dalam versi lebih besar, modern & bersih.
Untungnya selama 3 hari disana belum pernah ketemu toilet yg jorok, meskipun bbrp kali terpaksa untuk masuk ke toilet umum.

Di Shenzhen sy sempat malem mingguan dengan mama di OCT Bay / OCT Harbour diarea OCT, letaknya dibelakang Splendid China. MRT terdekat adalah stasiun OCT /Qiaocheng, dari sana bisa berjalan kaki 20menit menuju OCT Bay, tp krn kaki mama yg sudah sakit & ga kuat jalan, kita memutuskan untuk naik taxi, saat naik taxi supir nya sempet mengatakan bahwa ini tidak jauh, letaknya hanya di belakang Splendid china, tp tetap bersedia mengantarkan kita kesana dengan tarif 14RMB (argo buka pintu 10RMB), kita harus putar balik 2x untuk sampai ke tujuan.

Kita diberhentikan tepat di depan OCT Design Museum yg bentuknya unik. (foto OCT Design Museum sy ambil malam hari ketika akan pulang ke hotel)

Dari OCT Design Museum kita berjalan kaki masuk kedalam, melewati banyak cafe & restaurant. 


Nuansa tradisional China sangat terasa dengan banyaknya lampion sepanjang jalan.


Kita datang sore hari menjelang sunset. sehingga langit terlihat berwarna orange, karena malam minggu area ini ramai sekali dengan pasangan , namun ada juga keluarga yg membawa anak2 mereka bermain kemari.


Sunset di tepi OCT Bay (foto tanpa edit), langitnya terlihat orange & sangat cantik. karena menemani mama yg terburu2 mencari toilet, sy tidak sempat mendekat ke tepi untuk memcari posisi foto yg lebih oke.

Mulai jam 6 sore lampu2 di area ini pun mulai dinyalakan, sehingga terlihat lebih cantik & menarik.


Kita juga berkesempatan melewari jalan dengan terowongan berhiaskan lampu & lampion yg sangat cantik.Ga mau kalah sama pasangan yg lg ngedate, gandengan tangan sama mama aja d :D


Berasa romantis meskipun malem mingguan nya sama mama :D




Bangunan ini merupakan tourist informastion centre yg menyediakan brosur informasi tentang OCT area serta Shenzhen. Petugasnya cukup fasih berbahasa Inggris.

Di OCT Bay juga terdapat OCT water show (berbayar), namun kita tidak sempat menonton karena malas menunggu sampai malam, akibat cuaca semakin dingin, maka setelah selesai foto2, kita mampir di mall disamping OCT Bay untuk ke berbelanja makanan di Ole Supermarket. 

Menurut sy OCT Bay sangat layak untuk dikunjungi ketika traveling ke Shenzhen selain karena gratis, disini kita dapat berbaur dan melihat keseharian penduduk asli Shenzhen, yg menurut sy sangat ramah & membantu, sangat berbeda dengan bayangan sy selama ini, berbeda dengan turis china yg kasar & jorok yg sering sh temui ketika traveling ke negara lain. Sepertinya benar kata pepatah "tak kenal maka tak sayang" :)

Untuk menuju ke hotel (kita menginap di City inn hotel tepat diseberang Splendid China) kita naik taxi lagi, dan sekali lagi supir taxi tidak menolak padahal tujuan kita sangat dekat, ketika sampai didepan hotel argo menujukkan angka 11,20 RMB (biaya argo buka pintu 10 RMB) & supir taxi hanya menagih 11 RMB ke sy, dapet diskon 0,20 RMB padahal sebenernya sy sudah rela kalo dia minta lebih krn jaraknya memang dekat. 

Selama 3 hari di Shenzhen sy cukup terkesan dengan kota & penduduknya. Dan rasanya sayang sekali bila membayar VOA 168RMB dan hanya berkunjung 1-2 hari , karena ternyata Shenzhen itu luas & banyak tempat menarik untuk dikunjungi. 

Semoga lain waktu bisa kembali ke Shenzhen dengan mama lagi :)

Wednesday, March 23, 2016

Wisata gratis di Chinese Garden, Singapore

Berulang kali ke Singapore namun masih ada saja tempat wisata gratisan yg belum sempat dieksplor, kali ini saya berkesempatan untuk berjalan2 serta menikmati indahnya pemandangan di Chinese Garden, Singapore. 
Dari hotel tempat saya menginap di area Lavender cukup naik MRT (jalur hijau) menuju stasiun Chinese Garden, tidak perlu tukar line. 

Setelah tiba di stasiun Chinese Garden cukup berjalan lurus mengikuti petunjuk, kurang lebih 5 menit akan terlihat jembatan berwarna merah menuju ke taman ini.


Dari jauh Pagoda nya pun terlihat dengan jelas, setelah menyeberangi jembatan merah saya pun sampai ke Chinese Garden, ternyata jalan yg saya lalui ini bukan pintu utama Chinese Garden.
Selain Chinese garden terdapat juga Japanese Garden, namun karena keterbatasan waktu saya hanya sempat berkeliling di Chinese Garden, mungkin lain kali saya akan kembali untuk mengunjungi Japanese Garden.


Chinese garden ini sangat luas, perlu waktu sekitar 2 jam bila ingin jalan santai sambil menikmati pemandangan.


Ada beberapa bagian taman, diantaranya Taman bonsai, Pagoda, Pagoda kembar serta Gerbang utama, papan petunjuk sangat jelas.


Saat saya berkunjung di sabtu pagi, taman ini sangat ramai dengan warga lokal yang berolahraga, ada yg lari pagi, yoga,  senam bahkan taichi, belum terlihat banyak turis mungkin karena masih pagi.




Saran saya bawalah air minum secukupnya bila berkunjung kesini, karena tidak tampak penjual minuman bahkan mesin penjual minuman disini, dengan panasnya cuaca Singapore tentu diperlukan banyak minum agar tidak dehidrasi, apalagi mengelilingi taman ini cukup menguras tenaga.



Bila memiliki banyak waktu, tidak ada salahnya untuk duduk santai menikmati pemandangan alam yang damai ini. tersedia banyak tempat duduk didalam taman ini.



Didalam taman ini juga terdapat kolam ikan koi, serta museum kura2, namun museum nya belum buka saat saya datang.



Lebih baik datang pada pagi hari atau sore hari untuk menghindari teriknya matahari, kalo saya sih demi menghindari back light, karena kalo siang hari matahari terlalu terik mengakibatkan hasil foto jadi gelap smua :D


Buat saya taman ini seperti pelarian dari gemerlapnya kehidupan kota di Singapore, disini saya dapat merasakan suasana damai serta udara yang lebih segar :)





















Ngebolang hemat bareng mama


Ngebolang sendiri sih udah biasa, klo ngebolang bawa orang tua, apalagi orang tua yg punya kebutuhan beda tentu perlu kesabaran serta tips supaya perjalanan tetap nyaman.
Berikut saya share beberapa tips traveling bareng orang tua, semua ditulis berdasarkan pengalaman saya traveling dengan mama & traveling dengan teman yg bawa mamanya. 
FYI : mama sy punya penyakit jantung serta komplikasi DM& Hipertensi, serta kaki yg tidak kuat berjalan/berdiri lama, serta butuh makan yg tepat waktu krn harus konsumsi obat.

1. Cek cuaca serta suhu udara
Jangan lupa untuk cek suhu udara kota / negara yg kita tuju, jadi bisa persiapan bawa pakaian, terutama daerah yg dingin, harus bawa jaket extra karena suhu yg menurut kita biasa saja belum tentu sama bagi orang tua yg fisiknya lebih lemah. Pengalaman saya kemarin, terpaksa harus membeli Jaket lagi di HongKong karena jaket yg dibawa mama kurang hangat, padahal menurut saya si tidak terlalu dingin.



2. Sediakan sepatu yg nyaman untuk berjalan kaki
Menurut saya sepatu merupakan faktor penting, karena traveler dengan budget hemat seperti saya selalu menggunakan kendaraan umum seperti bus & mrt yang tentunya perlu berjalan kaki, jadi kalo sepatu tidak nyaman, maka perjalanan pun jadi tidak menyenangkan.
Mama saya kmrn pake New balance(boleh minjem dr anaknya :D), yg menurut dia nyaman sekali untuk berjalan dari pagi sampai malam.


3. Sebisa mungkin gunakan bus bukan MRT
Untuk rute yg bisa dituju dengan bus, lebih baik naik bus bukan MRT, karena dengan MRT kita perlu berjalan lebih jauh untuk turun kebawah/ naik keatas untuk mencapai train sedangkan bus kita cukup menunggu di Halte, serta dengan bus kita bisa melihat pemandangan kota. Terutama di negara yg tidak semua station MRT nya menyediakan eskalator / lift, maka naik tangga manual merupakan beban bagi orang tua, apalagi yg kaki nya tidak kuat.

4. Hotel dekat MRT/Bus station
Saya selalu mencari hotel didekat MRT/Bus station, karena jalan kaki ditempat wisata saja sudah melelahkan, apalagi kalau harus ditambah berjalan kaki dari station ke hotel. Jadi lebih praktis dan nyaman menginap di dekat MRT/Bus station walaupun harga terkadang sedikit lebih mahal.
Jangan lupa cek exit MRT nya tersedia eskalator/ lift atau tidak, karena tidak disemua station tersedia eskalator. Saat saya di HongKong kemarin, exit MRT nya tidak ada eskalator jadi harus naik tangga T_T

5. Cari informasi detail lokasi wisata
Saya selalu google dengan detail tujuan wisata yg saya tuju, station terdekat serta berapa lama jalan kaki menuju kesana, kalau berjalan kaki lebih dari 10 menit saya selalu gunakan taxi, karena kaki mama yg tidak kuat berjalan lama (siapkan budget lebih untuk taxi,yg penting liburan nyaman)

6. Itinerary santai, tidak terlalu padat
Saat traveling bareng mama, saya hanya mempersiapkan 2-3 tempat tujuan yg searah dalam sehari, jangan dipaksa terlalu banyak sehingga menyebabkan terburu2 serta orang tua kelelahan. Prioritaskan tujuan yang disukai oleh orang tua, biasanya saat malam setelah mama kembali ke hotel baru saya ngebolang sendiri ke tujuan lain.


7. Sediakan makan + vitamin di hotel
Saya selalu menyediakan sedikit snack & popmie di hotel,sebagai persiapan bila tidak sempat atau terlambat keluar hotel untuk sarapan (terutama hotel yg tidak menyediakan sarapan), karena mama saya butuh makan tepat waktu untuk mengkonsumsi obat. Serta jangan lupa bawa vitamin terutama vitamin B seperti Neurobion (bukan iklan yah), karena berguna banget untuk mengurangi pegel2 dikaki akibat jalan kaki seharian.
Saat traveling pun jangan lupa jam makan, kalo traveling sendiri biasa saya cuek dengan jam makan karena terkadang cemilan disepanjang jalan membuat saya kenyang, tapi saat traveling bareng mama, jam makan itu penting sekali, karena fisik & kebutuhan yg berbeda.
Dan karena sedang liburan, biasanya saya izinkan mama untuk boleh jajan, karena kapan lagi mama bisa coba jajanan di negara orang (paling nanti diomelin dokter saat kontrol :D)



8. Pilih flight dengan jam yg nyaman
Biasanya flight budget atau murah itu di jam yg tidak nyaman serta harus transit di bandara cukup lama, sebaiknya pilih flight dengan jam penerbangan yg nyaman sehingga orang tua bisa beristirahat dengan cukup, kalaupun harus transit pilih di bandara yang cukup nyaman. Saya selalu pilih transit di Changi yg menurut saya cukup nyaman, tp sebisa mungkin hindari jam transit terlalu lama / transit tengah malam.
Pengalaman saya di Changi kemarin sangat berharga, karena kami tiba pukul 11 malam, dengan penerbangan lanjutan jam 6 pagi, menurut saya changi cukup nyaman untuk beristirahat tp ternyata tidak untuk mama, walaupun sudah saya tawarkan airport hotel yg kemudian ditolak mama dengan alasan budget, jadi next time saya akan pilih penerbangan di jam normal tanpa transit lama walaupun lebih mahal (janji saya dlm hati)

Semoga pengalaman serta tips nya bermanfaat bagi teman2 yg ingin membawa & menyenangkan orang tua saat traveling.


Sehat terus y ma, biar bisa ngebolang terus, siap2 Mei kita ngebolang lebih jauh lagi 😀

Friday, March 18, 2016

OCT East Themed Park, Shenzhen

Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Shenzhen pasti berkunjung ke Window of The World atau Splendid China, sangat jarang ada yang mengetahui tentang OCT East themed park. Saya pun sebenarnya sempat ragu untuk berkunjung kemari karena minimnya informasi yang saya dapatkan, beberapa blog Singaporean yang saya baca menggunakan taxi untuk menuju kemari.
Namanya memang OCT East tapi bukan terletak di OCT area melainkan di Dameisha. Sekitar 1,5 jam perjalanan dari area OCT. Dari depan hotel saya di OCT area, saya naik bus no 1 untuk menuju kemari, dengan biaya 8 RMB perorang, ketika bayar saya pesan kepada kondektur bis untuk menginformasikan kepada saya bila sudah sampai, yup bus di Shenzhen masi menggunakan kondektur,msama dengan metromini di Jakarta :D
Dalam perjalanan panjang menuju kesini saya sempat ragu lagi, apakah saya akan sampai ditempat yg saya maksud, karena perjalanan panjang melewati tengah kota sampai akhirnya kearah pinggiran yang mulai sepi kendaraan, tapi akhirnya saya sampai juga. Asal ada niat, pasti berhasil :)
Saya diturunkan di perempatan jalan raya, terlihat batu besar bertuliskan OCT east, yeah saya sampai !!!

Ternyata dari tempat saya turun masi perlu berjalan kaki 10 menit lagi menuju pintu gerbang utama OCT East. *lap keringat*


OCT East Themed Park terbagi atas 2 area yaitu Knight Valley & Tea Stream Valley, karena hanya punya waktu 1 hari saja dan bawa mama yang jalannya lemot, sayapun memilih untuk mengunjungi Tea Stream Valley saja, supaya dapat menikmati dengan santai & tidak terlalu terburu2.

Setelah melewati pintu gerbang, saya melihat papan petunjuk masuk ke Knight Valley, sedangkan untuk Tea Stream Valley harus naik keatas bukit, tadinya saya pikir harus berjalan kaki, namun ternyata ada shuttle bus menuju keatas, dengan biaya 10 RMB perorang.


Beli tiketnya diloket lalu masuk kedalam antrian menuju ke bus, tiket menggunakan sistem barcode, tiket yang sudah terpakai tidak dapat digunakan kembali.


Setelah naik bus sekitar 10 menit menuju keatas, sayapun tiba di pintu gerbang Tea Stream Valley, beli tiket di loket seharga 180 RMB perorang.
Harga tiket masuk OCT east :
Knight Valley : 200 RMB
Tea Stream Valley : 180 RMB
Knight Valley + Tea Stream Valley : 300 RMB (1hari) / 350RMB (2hari)

Seperti dugaan saya, tidak banyak turis/wisatawan asing yang mengetahui & datang kemari, tidak terlihat 1 pun bus pariwisata serta turis dari negara lain, semua yang datang adalah orang lokal china.


Setelah membeli tiket, kita pun masuk kedalam, ternyata areanya luas sekali, 1 hari tidak cukup untuk mengelilingi area ini bila berjalan kaki. Sayapun memutuskan untuk membeli tiket mobil (shuttle) untuk berkeliling, sistemnya hop on hop off, jadi ada 6 titik pemberhentian mobil.


Disetiap titik pemberhentian maka tiket akan dilubangi sebagai tanda bahwa kita sudah menaiki shuttle.

Pada pemberhentian ke 1& 2 saya lebih menikmati pemandangan bunga2 serta danau & jembatan.


Pada pemberhentian ke 3 ada taman kupu2, serta rumah labu (tanman labu berbentuk botol)


Pada pemberhentian ke 4 saya disuguhi pemandangan kebuh teh yang sangat indah, suasananya tenang & damai.


Ini kereta / shuttle yang membawa saya berkeliling, selain kereta ini ada juga mobil mini (mobil kecil dibelakang kereta ) yang hanya dapat mengangkut 9 orang.

Di pemberhentian ke 5, saya disuguhi pemandangan kota tua , sangat klasik & tradisional.


Disini banyak terdapat toko serta stand yang menjual makanan tradisional china, suasana nya sungguh  tradisional seolah kembali kejaman dahulu.


Saya juga disuguhi permainanan musik tradisional, jadi teringat saat koko Jay konser juga pernah main alat musik ini :D 


Ada juga kolam & patung dewi Kwan In , pita2 merah yang tergantung adalah doa /permohonan yang dipanjatkan para pengunjung, ada yang memohon jodoh, kesehatan serta keberkahan.
Pita dijual di stand dengan harga 10 RMB.

Pemberhentian terakhir adalah spot yang paling saya nantikan, salah 1 alasan saya bertekad ke OCT East karena tertarik dengan The Interlaken nya.


Seluruh bangunan dibuat serupa dengan Interlaken di Swiss. Bangunan serta danaunya dibuat sangat mirip dengan tempat aslinya di Swiss.



Toko toko yang menjual souvenir serta cafe & restaurant semuanya bernuansa Interlaken. Nampaknya ini merupakan tempat favorit untuk melakukan foto prewedding, saya melihat setidaknya 6 pasangan sedang melakukan sesi foto pre wedding di The Interlaken. 

Saya bisa menghabiskan waktu 3 jam hanya di The Interlaken ini, banyak sekali spot cantik untuk mengambil foto. 

Pintu keluar terletak di pemberhentian ini, jadi setelah puas berkeliling disini bisa langsung keluar tanpa kembali ke pintu saat masuk pertama kali. 
Untuk pulang, saya masi harus mengeluarkan biaya 10RMB untuk tiket shuttle ke gerbang utama OCT east, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki 10 menit menuju bus stop.

Biaya yang dikeluarkan :
Bus no 1: 16RMB pp
Shuttle bus 909 : 20 RMB pp
Tiket masuk : 180 RMB
Shuttle didalam : 30 RMB
Total 246 RMB blm termasuk makan siang.