Philippines tidak atau belum termasuk dalam list negara dalam bucketlist saya, belum pernah kepikiran untuk mengunjungi negara yang satu ini. Karena promo 0 poin dari Air Asia September 2015, salah satu teman saya memberikan ide ke Philippines karena katanya pantai nya bagus, maka saya pun membeli tiket untuk kami ber3. Vanie, salah 1 teman saya tertarik dengan El Nido, maka selain membeli tiket PP ke Manila, kamipun membeli juga tiket menuju Puerto Princesa-Palawan serta Kalibo-Boracay. Kami membeli tiket untuk September 2016, tanpa tau tentang negara ini dan apakah tiket untuk 1 tahun kedepan ini dapat digunakan atau tidak. Total yang harus kami bayarkan untuk total 6x penerbangan adalah 600rb, karena semuanya 0 poin kami hanya membayar airport tax & biaya proses dengan kartu kredit. Yup murah banget !!
Namun sayang sekali seminggu sebelum keberangkatan 2 orang teman saya terpaksa membatalkan perjalanan,karena mereka ada keperluan lainnya. Karena sudah terlanjur membeli tiket sambungan dari Jakarta ke Kuala Lumpur PP seharga 870rb, sayapun memutuskan nekat untuk solo traveling. Ditemani backpack saya pun ngebolang sendirian di Philippines. Perjalanan dimulai dengan penerbangan dari Lampung menuju Jakarta (transit) lalu menuju Kuala Lumpur (transit) dilanjutkan penerbangan ke Manila. Saya tiba di Manila pukul 1.30 pagi, setelah melewati imigrasi saya pun menuju pintu keluar, saya mampir ke booth Globe untuk membeli sim card, sebenernya sim card diberikan secara gratis, kita hanya perlu mengisi pulsa, karena saya hanya butuh paket internet selama seminggu saya mengisi pulsa senilai 300 php~Rp. 90.000. Proses mendapatkan simcard disini sangat mudah, tidak perlu menunjukkan paspor.
Sebenarnya saya pun hanya transit di Manila, karena saya harus melanjutkan penerbangan menuju Puerto Princesa pada pukul 6 pagi, setelah bertanya kepada satpam, ternyata saya berada di Terminal 3, sedangkan penerbangan menuju Puerto Princesa dari Terminal 4/Domestik Terminal, saya pikir hanya perlu berjalan kaki untuk pindah terminal, namun ternyata jaraknya 3,9km, semua satpam menyarankan taxi karena shuttle bus antar terminal berhenti beroperasi pada pukul 1.30 dan baru akan mulai kembali pada pukul 6 pagi. Karena sudah tidak ada pilihan lain, saya pun mulai menuju counter taxi, dan ternyata supir taxi meminta biaya 600 php~Rp. 180.000, jauh lebih mahal dari tiket pesawat saya :(
Tidak putus asa, saya mencoba untuk membuka aplikasi uber di Hp saya, dan ternyata ada 1 supir uber yang jaraknya cukup dekat, saya pun segera memesan uber, dalam waktu 15 menit sampailah saya di Terminal 4 dengan biaya 115 php~Rp.34.500 saja :)
Pukul 6.40 pesawat saya berangkat menuju Puerto Princesa dan tiba pukul 8 pagi. Saya memutuskan untuk traveling di Puerto Princesa saja, tidak jadi ke El Nido seperti rencana kami ber3 , karena El Nido berjarak 5-6 jam berkendara dari Puerto Princesa, dengan penerbangan saya sebelumnya yang panjang serta cukup melelahkan rasanya saya sudah tidak sanggup lagi menuju El Nido. Hotel yang saya pesan ternyata hanya berjarak 2km dari airport karena saya senang berjalan kaki serta saya penasaran ingin melihat Puerto Princesa maka sayapun menolak tawaran tricycle (bajaj nya Philippines) dan memutuskan untuk berjalan kaki dengan panduan dari google maps, ternyata tidak terlalu jauh dan cukup menyenangkan. Sebenarnya aturan check in hostel pukul 2 siang, namun staffnya mengizinkan saya untuk langsung check in, sehingga saya bisa langsung mandi dan beristirahat sebentar sebelum berkeliling kota.
Pukul 12 siang perut pun terasa lapar karena belum makan dari pagi, maka sayapun beranjak dari hostel menuju Jollibee yang hanya berjarak 3 menit perjalanan dari hostel, saya memesan 1 paket berisi spaghetti + burger+ice lemon tea seharga 86 php~Rp.25.800 ,enak dan mengenyangkan serta murah. Selesai makan saya mulai berkeliling Puerto Princesa dengan berjalan kaki, karena hari minggu jalanan terasa sepi, nampak beberapa toko tutup di hari minggu. Saya berkeliling mulai dari Baywalk, Immaculate Cathedral , Plaza Cuartel, Mendoza Park hingga Palawan Museum, namun sayang sekali karena hari minggu Palawan Museum tutup.
Perjalanan hari ini ditutup dengan nongkrong menunggu sunset di tepi Baywalk, pada sore hari area ini sangat ramai dikunjungi warga setempat, banyak anak2 yang bermain sepeda serta muda mudi yang berkumpul dengan teman2 nya. Ditaman nya banyak terdapat cafe tenda yang menjual berbagai jenis jus buah, minuman beralkohol, berbagai jenis seafood hingga bbq daging buaya.
Kembali ke hostel saya pun mandi kembali sebelum beristirahat. Saya membayar 1bed di 6 bed female dorm, tapi ternyata tidak ada tamu lain selain saya, jadi seperti kamar pribadi, bisa tidur nyenyak tanpa ada gangguan :)
No comments:
Post a Comment